KUNINGAN – Penyerahan tempat sampah dan komposter mewarnai Peringatan Puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tingkat Kabupaten Kuningan Tahun 2022 dengan Tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi dan Bangun Proklim (Program Kampung Iklim) bertempat di Hutan Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, Sabtu (5/3).
Bupati Kuningan H. Acep Purnama yang hadir pada acara itu berkesempatan melakukan penyerahan simbolis tempat sampah Sedekah ASN kepada Perwakilan SKPD, Penyerahan Tong Sampah Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Kepada SDN Cijoho dan SMAN Subang, Penyerahan Komposter Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Kepada SDN 1 Cigadung, SMPN Jalaksana, dan SMAN 1 Ciawigebang.
Selain penyerahan tempat sampah dan komposter, juga dilakukan penyerahan Piagam penghargaan Sekolah Juara 1 Kampanye Pilah Sampah 3R kepada SMAN 1 Cawigebang, kemudian Penyerahan Bibit Pohon Kalpataru kepada Perwakilan SKPD dan Pemberian Piagam Penghargaan Desa Inovatif Kepada Desa Tugumulya.
Usai itu dilanjut dengan Penanaman Pohon Kalpataru oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan H. Dian Rachmat Yanuar, beserta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Bupati Kuningan menyampaikan, Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN diperingati setiap tanggal 21 Februari, namun saat ini kita peringati pada tanggal 5 maret yang merupakan puncak HPSN Tingkat Kabupaten Kuningan, dimana rangkaian kegiatan HPSN sudah dilaksanakan sejak 21 Februari 2022 yang lalu.
“Saya ucapkan selamat Hari Peduli Sampah Nasional, untuk kita semua semoga momentum ini menjadikan kita lebih peduli terhadap pengelolaan sampah mulai dari lingkungan rumah kita, kantor kita dan lingkungan yang lebih luas,” kata Acep.
Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor persampahan, menurut Acep, juga sangat penting karena akan terkait dengan upaya menahan gas buang melalui sistem pengelolaan siklik/rantai, sehingga tidak ada material terbuang menjadi gas, juga dalam hal posisinya sebagai substitusi energi, energi alternatif dari sampah menjadi listrik, serta sampah organik menjadi pupuk, dan sampah sebagai bahan baku industri.
Disebutkan Acep, sampah, menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya karena secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi GRK yang berbahaya bagi kerusakan atmosfer yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat.
“Pemerintah telah menetapkan strategi dalam pengelolaan sampah, dalam bentuk kapasitas kebijakan dan kelembagaan lokal. Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan Sampah dengan pendekatan 3R yaitu “Reduce, Reuse, Recycle” dan pemanfaatan sampah menjadi bahan baku energi,” ungkap Acep.
Gerakan Nasional Pengendalian Perubahan Iklim menjadi sangat penting, masih Acep, diantaranya dengan Program Kampung Iklim (Proklim), ini merupakan langkah strategis dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat tapak. Di prioritaskan aksi nyata Proklim dapat meluas hingga mencapai 20.000 spot proklim atau Desa Proklim pada tahun 2024.
“Aksi mitigasi iklim melalui kegiatan kelola sampah akan terus di kembangkan dengan memaksimalkan potensi yang ada. Bantuan teknologi, gaya hidup minim sampah dengan fokus pada kegiatan 3R yang dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat melalui ekonomi sirkular. Proklim merupakan upaya nyata peningkatan kualitas ketahan terhadap perubahan iklim dan penurunan emisi GRK dan lingkup lingkungan terkecil,” jelas Acep.
Acep juga berpesan bahwa pengelolaan sampah adalah kewajiban kita bersama oleh karena nya kita harus bertanggung jawab menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat serta meningkatkan kerjasama dalam upaya pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kadis LH, Wawan Setiawan, selaku ketua penyelenggara menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan penyelamatan lingkungan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan lingkungan hidup yang dihadapi dunia hingga saat ini, terutama berkaitan dengan sampah, emisi dan iklim.
Wawan juga menyampaikan rangkaian kegiatan HPSN 2022 tingkat kabupaten Kuningan yang sudah dilaksanakan diantaranya Bimtek Pengelolaan Sampah yang melibatkan pemerintah kecamatan/desa/kelurahan, bumdes, PKK, serta sekolah-sekolah di lingkungan kabupaten kuningan.
Kemudian dalam rangka mengurangi emisi kendaraan, lanjut Wawan, sudah dilakukan uji emisi kendaraan dinas roda 4 milik pemerintah kabupaten kuningan berkolaborasi dengan Dishub. Selain itu, telah dilaksanakan pula Gerakan bebersih secara serentak dalam menggelorakan kembali Jumsih (Jumat Bersih) di lingkungan perkantoran, sekolah, desa/kelurahan. (red)