Info Terbaru

7 Langkah Disepakati Untuk Turunkan Angka Stunting

KUNINGAN – Upaya menurunkan angka kelahiran Stunting di Kabupaten Kuningan, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kembali menggelar acara rembuk stunting yang digelar di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan.

Rembuk stunting, merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Agenda itu, dihadiri Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, Wakil Bupati Kuningan H.M. Ridho Suganda yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Ketua Komisi empat DPRD Kuningan, Forkopimda, Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kuningan, dan Mitra kerja TPPS Kuningan.

Rembuk stunting yang terus di selenggarakan merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Kuningan yang saat ini menaruh perhatian besar bagi upaya pengurangan angka stunting. Sebab, hal tersebut dapat memengaruhi kualitas anak di masa mendatang.

Bupati Acep kesempatan itu menyampaikan bahwa angka Stunting di Kabupaten Kuningan masih tinggi. Sebelum covid angka stunting sempat menurun drastis namun setelah masa covid hingga hari ini angka stunting kembali naik.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, dengan keterlibatan semua pemangku kebijakan hal ini bisa kita diatasi. Stunting merupakan proyek nasional yang tertuang dalam  perpres No 72 Tahun 2021, dimana  merupakan perintah langsung Presiden untuk mengatasi serta menurunkan angka stunting baik di tingkat pusat maupun daerah,” jelas Acep

Stunting, menurut Acep, merupakan isu penting karena menyangkut urusan keberlangsungan generasi. saat ini kita yang sedang mendapat kepercayaan selaku pemaku kebijakan harus menganinya secara serius jika dibiarkan stunting akan menjadi beban pemerintah dan negara.

“Mari kita saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam permaslahan ini untuk Kabupaten Kuningan yang lebih maju,” ujar Acep.

Sementara itu, ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, H.M. Ridho Suganda menyampaikan tim percepatan penurunan stunting kabupaten kuningan, Secara umum, sasaran kegiatan penurunan stunting terdiri dari 77.863 balita, balita yang ditimbang berjumlah 69.239, dan remaja putri 50.966 siswi. Dengan memiliki 37 puskesmas yang tersebar di 32 kecamatan, 1.438 posyandu dan 1.373. Antropometri kit yang berarti telah mencapai 95% angka ketersediaannya.

“ini berarti sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dapat diakses oleh masyarakat luas dan cukup memadai untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kedepannya mari sama-sama kita bekerjasama dalam penuntasan masalah stunting. Saya berpesan bahwa kita harus tetap optimis sambil terus berusaha untuk menurunkan prevalensi stunting di kabupaten kuningan,” jelas Ridho.

Ada 7 point pada agenda tersebut yang disepakati sebagai komitmen dalam penanganan Stunting di lingkup kabupaten Kuningan dan dibubuhkan dalam tanda tangan, diantaranya Pemerintah Kabupaten Kuningan dan seluruh SKPD berkomitmen untuk melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting. Kemudian Mendukung Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi.

Lalu, Seluruh Stakeholder mengupayakan penganggaran dan pembiayaan kegiatan percepatan penurunan Stunting terintegrasi bersumber dana dari APBD, APBN, CSR, dan sumber dana lainnya dan tidak mengikat sesuai dengan lokus yang ditetapkan. Kemudian seluruh Rumah Sakit, baik Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit Swasta akan bekerja sama untuk membantu pemerintah dalam percepatan penurunan Stunting terintegrasi.

Selain itu, Seluruh Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi Kesehatan, serta Perusahaan/Ritel dan Pihak Swasta lainnya bekerja sama untuk membantu pemerintah dalam percepatan penurunan Stunting terintegrasi, dan Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan Stunting terintegrasi serta rapat koordinasi secara berkala serta mengembangkan potensi bahan pangan lokal dalam penyediaan makanan tambahan sebagai upaya percepatan penurunan Stunting terintegrasi. (Red)

Related posts

Kuningan Dapat Bantuan 7,2 Ton Migor Curah

Redaksi

RS Juanda Bareng OSIS SMA 7 Jakarta ’79 Gelar Baksos Pengobatan Gratis

Redaksi

Arya Yakin Suara Ganjar – Mahfud Di Jabar Bisa Optimal

Redaksi

Leave a Comment