Uncategorized

Wahyu Pastikan Pasokan Beras Untuk Kuningan Tercukupi

Seputarkuningan.com – Pengendalian inflasi di tahun 2024 masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan, utamanya dalam pengendalian inflasi pangan. Salah satu komoditas yang menjadi perhatian saat ini adalah komoditas beras, yang sejak awal tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 7,27% (mtm). Dengan level harga beras medium dikisaran Rp. 14.000 -14.500 per kg dan beras premium dikisaran Rp. 15.500-16.000 per kg.

Permasalahan komoditas utama penyumbang inflasi seperti beras tersebut seringkali dipengaruhi oleh faktor struktural dan seasonal iklim ekstrem pertanian, yang pada akhirnya berpengaruh pada ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan,  Wahyu Hidayah. Wahyu menuturkan dari sisi pasokan dan ketersediaan beras, Kabupaten Kuningan sejak bulan Januari sudah ada produksi dari panen padi. Luas panen padi  Kabupaten Kuningan pada bulan Januari 1205 Ha, bulan Februari 1.577 ha, bulan Maret 4.513 ha, dan untuk bulan April 12.393 ha.

“Walaupun panen raya terjadi pada bulan April setelah lebaran, namun produksi beras dari luas panen bulan Februari dan Maret 2024 masih tetap surplus memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Kuningan. Jika dihitung secara matematis Produksi = Luas Tanam x Provitas.  Konsumsi = Jumlah Penduduk x Konsumsi perkapita. Maka produksi selama bulan Februari dan Maret 2024, produksi padi/beras masih surplus, dengan syarat produksi tidak keluar atau dijual keluar Kabupaten Kuning,” jelas Wahyu.

Untuk strategi atau upaya pengendalian inflasi beras di Kabupaten Kuningan, kata Wahyu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan bekerja sama dengan Perum Bulog Cirebon melakukan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) rutin setiap hari Minggu di Car Free Day. Beras sebanyak 46,5 ton telah tersalurkan kepada masyarakat. Kemudian kami juga melakukan monitoring penyaluran bantuan pangan ,  2.465,14 ton beras dari cadangan beras pemerintah telah tersalurkan pada setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Strategi lain yang akan kami lakukan yaitu dengan program Padaringan (Penjualan bahan pangan untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Kuningan), kemudian  penyaluran beras SPHP oleh Bulog ke kios-kios di Pasar Tradisional dan Modern, kemudian pemberian bantuan modal bagi lumbung pangan masyarakat. Dan tak hanya upaya pengendalian inflasi beras saja yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kuningan, untuk pangan lain atau kebutuhan pokok sehari-hari lainnya pun kami melakukan upaya-upaya penanganannya yaitu dengan GPM dan Pasar Tani Petani Milenial, kemudian pemberdayaan KWT melalui program P2L yang telah terbukti sebagai pahlawan pengendali inflasi di tahun-tahun sebelumnya. Program tersebut sampai saat ini masih dilakukan dengan pengembangan yang lebih baik lagi,” jelas Wahyu.

Wahyu pun memastikan ketersedian beras untuk Kabupaten Kuningan masih tercukupi bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.

“Insya Allah, harga beras dapat berangsur angsur turun apalagi setelah panen raya nantii. GPM yang selama ini telah dilaksanakan selama Bulan Ramadhan pun akan tetap dilaksanakan.” Tutup Wahyu. (Elly Said)

Related posts

Diduga Data Pribadi Dicatut, Warga Desa Tenjolayar Lapor Polisi

Redaksi

Polisi Periksa 4 Saksi Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anggota PPK

Redaksi

Polisi Kawal Ketat Pendistribusian Logistik Pilkada 2024

Redaksi

Leave a Comment