Info Pendidikan Terbaru

Mesin Pengolah Sampah Tanpa Energi Buatan SMK Karnas Bakal Digunakan PT Caruban di Kota dan Kabupaten Cirebon, Pak Bupati Kapan Kuningan Akan Mencobanya?

LIPUTAN KUNINGAN-Berawal dari sebuah pameran pembangunan Kuningan yang menampilkan karya siswa SMK Karnas (Karya Nasional) Kuningan berupa mesin pengolah sampah, PTĀ  Caruban Mustika Nuswantara pada Senin (13/10/2025) langsung melakukan kerjasama dengan SMK Karnas Kuningan.

Kerjasama ini dilakukan di aula Karnas dengan dihadiri dari kedua belah pihak dan saksikan oleh ratusan siswa. Dari pihak PT Caruban Mustika Nuswantara hadir  Direktur Putra Riezky Medyandra dan dari Karnas ada Kepala Sekolah Dr Yepri Esa Trijaka.

Tampak hadir juga Sekjen Forum Peduli Lingkungan Hidup dan Budaya Parbu Diaz. Lalu, Kaprog Teknik Pengelasan dan Pemesinan SMK Karnas  Ikin Nasihin, ST, dan Guru Produktif Budi Setiawan.

Menurut  Kepala SMK Karnas Dr Yepri Esa Trijaka, mesin pengelola sampah ini hemat energi dan lingkungan hanya menggunakan sirkulasi udara. Cerobong asap setinggi 8 meter.

“Awalnya kita bakar sampah kering untuk mengoperasikan mesin pengolah sampah dengan menggunakan korek api. Serelah suhu mencapai 600-800 derajat baru sampah dibakar,” ujar Yepri yang didampingi  Kaprog Teknik Pengelasan dan Pemesanan SMK Karnas  Ikin Nasihin, ST, dan Guru Produktif Budi Setiawan.

Biasanya sampah sebanyak 10 ton bisa dibakar selama 8 jam dan nanti menghasilkan debu. Debu itu akan dimanfaatkan menjadi paving blok.

Dikatakan, mesin hasil pengembangan siswa ini diproduksi 6 bulan ini dinaman Medusa alias Mesin Duruk Sampah. Namun, nanti ketika pesanan banyak akan lebih cepat karena konsepnya sudah dimiliki. Selama ini sampah yang dihasilkan dari Karnas hanya 250 kwintal per hari, sehingga hanya pembakarannya seminggu sekali.

“Mesin ini bisa dikerjasamakan dengan pemerintah desa di Kuningan. Dengan adanya mesin ini tidak perlu ada lagi tempat pembuangan akhir sampah di Desa Ciniru, karena semua akan tuntas,” tandas Yepri lagi.

Penemuan mesin pengelola sampah ini hasil pengembangan program pembelajaran berbasis produksi. Mesin yang kita ciptakan hasil dari generasi ketiga. Dan dari MoU ini akan digunakan di dua daerah yakni Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Cirebon.

“Untuk sampah plastiknya pun kita pilah dan bisa menjadi biji plastik yang nanti bisa digunakan,” jelasnya.

Ditempat yang sama Direktur T Caruban Mustika Nuswantar Putra Riezky Medyandra mengatakan, alasan mau kerjasama karena mesin ini tidak menggunakan energi. Hal ini menurutnya merupakan sebuah inovasi.

“Masalah sampah di Kota Cirebon yang penduduknya 250 ribu jiwa mencapai 120 ton per hari. Hal ini menjadi sesuatu hal yang urgen, maka kita mencari solusi dan kebetulan ketika berkunjung ke pameran kita tertarik dengan mesin dan ditidak lanjuti dengan kerjasama,” ujar Putra.

 Ia yakin dengan mesin ini masalah sampah  rumah tangga bisa teratasi. Untuk itu maka mesin pengelola sampah akan dikembangkan lebih banyak.(rdk)

Related posts

Iip Hadiri Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Di Wilayah Jawa

Redaksi

Ikhsan : Ada 5 Langkah Untuk Miminalisir Jalur Titipan Pada Proses PPDB

Redaksi

Bupati Dian Kunjungi Sumur Tujuh Cikajayaan, Ngapain Coba…

Redaksi

Leave a Comment