KUNINGAN – Pelaksanaan mudik lebaran sudah tidak dilarang oleh Pemerintah, untuk mengantisipasi kemacetan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan telah melengkapi dengan infrastuktur jalan baru lingkar timur yang telah tuntas pengerjaannya.
Keberadaan jalan baru tersebut diharapkan bisa menjadi solusi pemecah kemacetan yang biasa terjadi di Kuningan pada momentum lebaran, sekaligus jalan alternatif menuju Cirebon dan juga untuk peningkatan ekonomi.
Kamis (7/4), Bupati Kuningan H. Acep Purnama disaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian, didampingi Staff BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat Dedy Hariadi, serta Kadis PUTR H.M. Ridwan Setiawan, dan Kepala Bappeda Kuningan Usep Sumirat dan undangan lainnya menyiramkan air kendi ke area tugu Sajati sebagai tanda menfungsionalkan jalan tersebut.
Disebutkan Bupati Acep bahwa bukan hanya memfungsionalkan jalan lingkar timur, namun sekaligus peresmian Tugu Sejati yang ditandai dengan penyiraman air di lokasi tugu tersebut, dengan memfungsionalkannya sebagai upaya memperlancar arus mudik lebaran Idul Fitri yang akan segera tiba nanti.
Apalagi setelah dua tahun ada larangan mudik, lanjut Acep, sedangkan saat ini telah diperbolehkan mudik, sehingga bisa dibayangkan jumlah arus mudik masyarakat Kuningan untuk lebaran tahun ini. Jalan ini juga sekaligus untuk menjawab persoalan mengurai kelambatan kemacetan di jalan nasional yang sudah membentang dari utara ke selatan yang melintasi Kabupaten Kuningan.
“Disamping itu, untuk mempercepat pertumbuhan sosial ekonomi dan lainnya. Bahkan bisa menjadi kebanggaan untuk mempercepat akses masyarakat Kuningan masuk dan exit dari Tol Cipali. Sementara itu untuk peresmiannya masih menunggu, entah sama menteri atau siapa. Kita berharap dapat segera diresmikan,” ungkap Acep.
Di bawah Tugu Sajati, Bupati Acep menerangkan filosofinya, bahwa ini menggambarkan Visi-Misi Kabupaten Kuningan yang Maju, Makmur, Agamis, dan Pinunjul Berbasis Desa dengan mengutamakan nilai-nilai dan sifat-sifat Kesejatian.
Sajati disini, lanjut Acep, merupakan rangkaian dari tiga kata, santana, basajan, santika. Santana adalah sesuatu sifat-sikap kita harus egaliter, harus merakyat, silih asah, silih asih, silih asuh. Sementara Basajan itu, kita harus memiliki sifat-sikap yang sederhana, handap asor kalau bahasa sundanya.
“Terakhirnya santika, kita harus memiliki sifat- sikap untuk responsif, untuk peduli mengatasi, mengantisipasi semua persoalan yang ada secara bergotong royong dengan sajati,” kata Acep.
Untuk itu, Acep berharap kepada masyarakat atau pengguna jalan, mari pergunakan jalan ini dengan tertib berlalu lintas, santun berkendaraan. Karena jalan ini merupakan jalan yang cukup indah dipakai, dipandang, terlebih ditunjang dengan keelokan pemandangannya. Untuk ketertiban lalu lintas jangan digunakan untuk swafoto di jalan.
“Kami telah bekerja sama sesuai petunjuk Pak Kapolres dan Pak Dandim, dan juga dengan Dishub dan Satpol PP kita melakukan Patroli, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan,” Jelas Acep.
Acep juga berpesan agar dengan terbangunnya akses jalan ini harus difungsi sebagai jalan penghubung, tidak menjadi jalan yang nanti laju pertumbuhannya tidak terkendali. Untuk sepadan jalan, karena ini jalan nasional, yaitu 22,5 meter dari tengah jalan, untuk PJU nanti juga akan dipasang di sepanjang jalan.
Sementara, Kadis PUTR Kuningan, H.M. Ridwan Setiawan menyampaikan hari ini ada podcast dari Kementerian PU melalui Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat di Tugu Sajati.
“Beliau kesini juga mengecek kemanan dan kenyamanan arus mudik lebaran, sekaligus kita juga mengajukan peresmian dari Pak Menteri juga untuk jalan ini. itu tunggu keputusan pak Menteri. Hari ini baru mengfungsionalkan jalan baru lingkar timur untuk penggunakan mudik lebaran,” jelas Ridwan.
Disamping itu juga, Ridwan mengaku ruas jalan baru tersebut masih ada yang harus disempurnakan, seperti pengerukan tebing dan penambahan Guardreel (pembatas jalan) dan lainnya. Sekaligus pembuatan jalan lingkar timur selatannya.
“Ini baru internal Kemneterian PU, untuk dokmentasi pembangunan jalan lingkar timur selatan juga,” kata Ridwan.
Untuk jalan dari mulai Tugu Ikan Sampora sampai Garatengah yang sebelumnya sudah tunas dan kini mengalami kerusakan akan dilakukan pemeliharaan secepatnya sehingga arus mudik bisa dilalui dengan nyaman.
“Tahun ini kita 600 ton hotmix yang akan di gelar tersebar di Kabupaten Kuningan. nanti dari tugu ikan hingga tugu sajati mulus, dan ditargetkan seminggu sebelum lebaran selesai, dengan 8 tim mulai minggu depan bekerja,” ujar Ridwan. (red)