KUNINGAN – Ibu Karti (72) warga Desa Cilimusari Kecamatan Cilebak, berangkat haji setelah menabung sejak tahun 2013 atau sekitar 11 tahun lamanya.
Hal itu terungkap saat agenda Walimatus Safar yang mengundang Sekretaris Daerah Kuningan Dian Rachmat Yanuar.
Apin (60), bahwa di Desa Cilimusari yang pertama akan naik haji baru Ibu Karti Istri Alm Bapak Bandi. Perjuangannya untuk ke Tanah Suci memang luar biasa, Ia memiliki kegigihan menabung semenjak Tahun 2013.
“Uang tabungannya berasal dari usaha ternak Sapi yang dipelihara sendiri, kalau disini namanya ngarit sendiri. Selain itu juga bertani,” kata Apin
Sebagai pekerja tekun, menurut Apin, ditengah kesibukannya Karti selalu meluangkan waktu untuk kegiatan keagamaan di desa. Bahkan sebagai keponakan menyaksikan sendiri kalau dia itu ahli puasa, rajin puasa Senin Kamis.
“Sebagai pribadi yang tekun bekerja dan ibadah, telah mengantarkan ketiga anaknya lulus kuliah, sekarang ada yang menjadi Guru di SMPN 2 Ciwaru, Wirausaha di Cikarang dan peternak Sapi,” jelas Apin
Bahkan sosoknya yang dirindukan, Apin mengatakan tampak pada pelaksanaan acara ini melibatkan 1 mahasiswa dan 2 mahasiswi yang rela membantu, dimana sebelumnya mereka pernah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di desa pada Bulan Ramadhan kemarin dan tinggal di rumahnya.
Sementara itu, Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar menyampaikan kegigihan Ibu Karti untuk berangkat ke tanah suci menjadi pembelajaran buat semua. Doa terbaik untuk Ibu Karti dan seluruh calon jemaah haji dari Kabupaten Kuningan yang akan memenuhi panggilan ilahi ke tanah suci.
“Semoga diberikan kesehatan dan keselamatan serta kekuatan selalu mengiringi setiap langkah, sehingga bisa menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji nantinya, dan kembali lagi ke Kuningan ,” kata Dian.
Sementara itu, dalam Tausyiahnya KH. Amung Turhamun, Pimpinan Ponpes At-Thohiriyah Darmaloka menuturkan, panggilan haji merupakan bentuk karunia murni dari Allah SWT. Agar ibadah haji yang dilakukan bisa paripurna, harus benar-benar pasrah kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya pasrah.
“Serahkan keluarga yang ditinggal dan berbagai urusan di rumah kepada Allah SWT karena Dia-lah yang akan menjaganya. Sebagai tamu Allah, maka bergembira dan berbahagialah untuk ini semua,” ungkapnya. (red)