KUNINGAN – Satlantas Polres Kuningan menghadirkan “pasukan hantu” dan “korban kecelakaan lalu lintas” dalam kegiatan kegiatan DikmasĀ LantasĀ Himbauan Etika dan Tertib Berlalu Lintas dalam rangka Ops Patuh Lodaya 2024.
“Hantu pocong dan hantu lainnya ini serta korban laka lantas ini hanya sebagai media yang kami gunakan sekaligus mempresentasikan kepada pengendara jalan raya agar mengetahui bahaya akibat kelalaian yang ditimbulkan jika tidak berhati-hati dalam berlalu lintas,” kata Kasat Lantas Polres Kuningan, AKP. Sigit Suhartanto kepada awak media.
Kegiatan tersebut, disebutkan Sigit, dilakukan di Pos Polisi Citamba dan Taman Kota Kuningan. Edukasi yang disampaikan, kata Sigit, lebih ditekankan kepada nilai pembelajaran, sosialisasi, dan penyampaian nilai keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat.
Selain itu, masih Sigit, juga dilakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas juga dilakukan sosialisasi UU No. 2 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, serta faktor-faktor penyebab kecelakaan.
āSelain itu, kami melakukan pemasangan stiker himbauan lalu lintas, pembagian makanan ringan dan helm kepada para pengguna jalan,ā ujar Sigit.
Untuk terus menekan angka kecelakan di wilayah hukum Polres Kuningan, Sigit mengaku telah melakukan berbagai upaya penyuluhan kepada masyarakat termasuk ke sekolah-sekolah di Kabupaten Kuningan.
āDengan adanya kegiatan ini, kami berharap terciptanya kesadaran dan kepatuhan masyarakat tentang aturan lalu lintas guna terwujudnya Kamseltibcarlantas sehingga menurunnya angka kecelakaan lalu lintas dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berperilaku tertib berlalu lintas diwilayah hukum Polres Kuningan,ā ungkap Sigit.
Sementara itu, Rafki (45) salah seorang pengendara sepeda motor asal Kelurahan Purwawinangun Kuningan, mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menekan angka kecelakaan.
“Saya rasa semua pihak bertanggung jawab untuk keselamatan berlalu lintas, tidak hanya polisi namun masyarakat sipil juga harus memiliki kesadaran upaya bersama,” ujar Rafki.
Rafki menilai, sosialisasi yang dilakukan kali ini sangat menarik karena hadirnya āpasukan hantuā dan memberikan kesadaran bagi masyarakat agar ke depan lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan karena jika tidak bisa berakibat fatal. (red)