KUNINGAN – Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan berganti. Sebelumnya Kepala Lapas dijabat oleh Tunggul Buono yang baru menjabat 5 bulan 18 hari itu, digantikan oleh Julianto Budhi Prasetyono.
Serah terima jabatan Kalapas sendiri berlangsung di aula Lapas Kelas IIA Kuningan. Dan Kepala Lapas baru bertekat melanjutkan berbagai program strategis yang telah berjalan.
Kalapas lama, Tunggul Buono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pegawai Lapas Kuningan yang telah bekerja dengan baik dan mampu beradaptasi dengan ritme kerja cepat dan tanggap.
“Saya bersyukur karena selama bertugas di Lapas Kuningan, seluruh jajaran menunjukkan dedikasi tinggi dalam bekerja. Sinergi yang terjalin sangat baik, dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata Tunggul, Jumat (16/2).
Tunggul juga berpesan untuk program pemberdayaan warga binaan, yang salah satunya adalah pemanfaatan lahan tidur di Open Camp Palutungan, Cigugur. Program ini melibatkan kerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kuningan.
“Kami telah membuka lahan hampir dua hektar yang sebelumnya kurang produktif. Dengan bantuan alat berat dari Dinas PUPR, lahan ini kini sudah bisa dimanfaatkan dan ditanami berbagai tanaman sesuai kondisi geografis daerah,” ungkap Tunggul.
Sementara Kepala Lapas yang baru, Julianto Budhi Prasetyono, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan serta mempercepat program-program yang telah dicanangkan, sejalan dengan arahan Kementerian Hukum dan HAM.
“Ada beberapa program akselerasi yang menjadi fokus utama, di antaranya pemberantasan narkoba, ketahanan pangan, serta peningkatan pelayanan pemasyarakatan. Kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa Lapas Kuningan benar-benar menjadi institusi yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Julianto.
Julianto juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Kodim, guna menjaga keamanan serta memberikan pelatihan keterampilan bagi warga binaan.
“Sinergi dengan berbagai pihak sangat penting dalam mewujudkan lapas yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” kata Julianto. (red)