KUNINGAN – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan sukses menggelar Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) 2025 dengan tema “Kepemimpinan Kolaboratif untuk Organisasi yang Progresif dan Inklusif”.
Acara yang berlangsung selama tiga hari (10-12 Mei) ini diikuti oleh 123 mahasiswa dari berbagai program studi.
Presma BEM Unisa, Andri Andriana menegaskan bahwa kepemimpinan bisa dimulai dari diri sendiri, tanpa harus menunggu “kursi”. Dan Pemimpin Sejati Bermula dari Mengelola Diri Sendiri.
“Menjadi pemimpin bukan soal jabatan, tapi tentang bagaimana kita memimpin diri sendiri, berpikir kritis, dan bertindak bijak—baik di kampus maupun di rumah, ” Katanya.
Pernyataan ini diamini oleh Kabag Kemahasiswaan, Zaka Vikryan, S.Pd., M.Pd., yang menegaskan bahwa LKM bukan sekadar syarat formal, melainkan wadah diskusi untuk membangun kepemimpinan berbasis nilai kemanusiaan.
“Materi LKM padat, tapi tujuannya jelas, yaitu memantik mahasiswa untuk terus belajar mandiri tentang esensi kepemimpinan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UNISA, Dr. Iim Suryahim, S.Si., M.Pd.I. meminta generasi Digital Jangan Lemah Mental. Baginya LKM sebagai “kawah candradimuka” bagi calon pemimpin masa depan.
“Setiap mahasiswa adalah pemimpin. Suatu saat, kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian baik untuk diri sendiri maupun lingkungan,” ujar Iim.
Ia juga berpesan agar mahasiswa takut gagal, tetapi jangan menyerah.
“Generasi milenial jago digital, tapi jangan sampai mentalnya rapuh. Jadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk bangkit lebih kuat, ” Ungkap Iim
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua MPM Reza Ardiyansah dan Ketua BLM Aulya Dhita Permata, menandakan komitmen bersama dalam membangun kepemimpinan mahasiswa yang progresif dan inklusif.Dengan semangat kolaborasi, LKM UNISA 2025 menjadi bukti bahwa kepemimpinan bukan tentang titel, tapi aksi nyata. (I-cu)