KUNINGAN – Entah kebetulan atau tidak dari tiga kali insiden penemuan mayat di Waduk Darma, semuanya adalah warga Desa Jagara Kecamatan Darma. Penemuan mayat terbaru adalah Yatno Wiyatno (45) pada enin (2/5/2025) sore pukul 15.30 WIB.
Korban yang merupakan Dusun Karang Tengah ditemukan meninggal dunia di keramba jaring apung (KJA) Waduk Darma tepatnya di Blok Munjul Goong Desa Jagara Kecamatan Darma. Korban sendiri selama ini mengalami gangguan jiwa selama 20 tahun atau hampir separuh hidupnya.
Korban pertama kali ditemukan oleh dua orang yakni Aminudin (47) warga Dusun Manis Rt 004/002 dan Suhar (57) Dusun Cirahayu Desa Jagara atau masih satu desa. Kedua saksi saat pada saat itu tengah berada di KJA dan melihat mayat sudah terampung.
Awalnya tidak diketahui identitas karena memang posisinya terlungkup dan tidak ada laporan warga hilang. Namun, setelah dievakuasi baru diketahui bahwa korban merupakan warga setempat.
Sebelumnya pada Senin 26 September 2024 ditemukan Uus warga Dusun Kliwon Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang meninggal. Korban sebenarnya warga Dusun Cirahayu RT 001/005 Desa Jagara.
Korban pasca menikah pindah ke Kertawirama. Korban meninggal diduga karena terpelesat ketika usai menjaring ikan karena profesinya nelayan di Waduk Darma.
Kemudian, pada korban berikutnya adalah Kamud (76). Korban merupakan pemilik KJA di Munjul Dayeuh . Korban meninggal di keramba miliknya. Korban dievakuasi di pinggir pada Kamis 6 Juni 2024.
Dugaan korban meninggal karena terpelesat ketika memberikan pakan di KJA miliknya. Yang membuat geger kematian korban adalah karena merupakan ayah dari pejabat Kuningan yakni Wawan.
Jauh sebelum tiga insiden ini, nyaris setiap tahun selalu ditemukan mayat di waduk Darma, baik nelayan, pemilik KJA hingga pemancing. Hingga saat ini tidak ada data pasti berapa jumlah korban yang meninggal di Waduk Darma.
Menurut Kades Jagara Umat Hidayat, diperkirakan dari mulai hadirnya waduk hingga saat ini lebih dari 100 orang meninggal. Waduk Darma sendiri dibangun pada tahun 1958 dan mulai beroperasi tahun 1962. Adapun luas genangan 400 Ha.(rdk)