Info Pemerintahan

KKN di Lima Daerah, Bupati dan Wabup Kuningan Lepas 1.204 Mahasiswa Uniku dan KMC KKN

LIPUTAN KUNINGAN- Sebanyak 1.204 mahasiswa dari Universitas Kuningan (UNIKU) dan Poltekkes KMC dilepas Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025, Jumat pagi (18/7/2025), di Lapangan Rektorat UNIKU. Lokasi KKN tersebar di lima kabupaten, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis (Jawa Barat), dan Brebes (Jawa Tengah).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengatakan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Ia menyebut KKN sebagai sarana penghubung antara ilmu akademik dan realitas sosial.

“Tema KKN kali ini sangat strategis, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Mahasiswa hadir bukan hanya membawa program, tapi semangat perubahan. Kuningan masih menghadapi persoalan kemiskinan ekstrem, pengangguran, dan stunting. Mahasiswa harus jadi katalisator perubahan di desa,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan mahasiswa agar menyusun program yang realistis dan berdampak langsung. Ia meminta peserta menjaga etika, menghormati budaya lokal, dan membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat.

“KKN ini adalah kawah candradimuka. Gunakan momentum ini untuk belajar dan mengabdi. Saya optimis mahasiswa mampu jadi bagian dari solusi,” ujarnya.

Dalam laporannya Ketua Panitia KKN 2025, Drs. Yayan Suryana, M.Pd., menyampaikan bahwa tema tahun ini adalah Sinergi Desa Tangguh dan Universitas Unggul untuk Mewujudkan Masyarakat Cerdas, Ekonomi Kerakyatan, dan Lingkungan Lestari Menuju Indonesia Emas.

Ia menyebutkan Sebanyak 1.197 mahasiswa dari UNIKU dan 7 dari Poltekkes KMC tergabung dalam 60 kelompok yang akan disebar ke lima kabupaten: Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis (Jawa Barat), dan Brebes (Jawa Tengah). KKN berlangsung dari 18 Juli hingga 14 Agustus 2025, dengan KKN Expo sebagai penutup pada 19 Agustus.

Program utama KKN meliputi pengelolaan sampah dan pengembangan UMKM, ditambah program pilihan seperti literasi TIK, pendidikan, hukum, kebencanaan, dan kesehatan.

“Kami berharap mahasiswa menjalankan tugas dengan tanggung jawab dan pengabdian yang tulus,” ujar Yayan.

Rektor UNIKU, Prof. Dr. H. Dikdik Harjadi, S.E., M.Si., menegaskan bahwa KKN harus menghasilkan dampak nyata sesuai arah baru Kemendikbud Ristek melalui konsep Kampus Berdampak.

“Jaga nama baik almamater, bersikaplah etis, dan jangan merasa paling hebat. Mahasiswa bukan dewa yang menyelesaikan semua masalah, tapi bisa menanam pondasi dan membangun kolaborasi,” pesannya.

Hal senada disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan (YPSAK), Drs. H. Uri Syam, S.H., M.H yang mengingatkan pentingnya adaptasi dan komunikasi selama di lapangan.

“Sekecil apapun kontribusi kalian, itu bagian dari pembangunan bersama. KKN bukan untuk membuat masalah, tapi hadir merasakan dan menyelesaikan masalah,” tegasnya.

Sementara itu, pelepasan simbolis oleh Bupati, didampingi Wakil Bupati Kuningan, Rektor dan Ketua Yayasan. Mahasiswa tampak antusias dan siap mengemban misi pengabdian untuk membawa semangat perubahan menuju desa yang lebih tangguh dan mandiri.

Related posts

Sidak Pasar, Pastikan Kebutuhan Pangan Ada

Redaksi

Belum Dibayarkan TPP Tiga Bulan, DP KORPRI Kuningan Audiensi ke Pj Bupati

Redaksi

15 Desa Di 11 Kecamatan Akan Jalankan Program Siedun

Redaksi

Leave a Comment