Info Lain-lain Pendidikan Ragam Terbaru

Aksi Bajak Laut Jadi Idola Penonton Karnaval Budaya Kuningan

LIPUTAN KUUNINGAN– Aksi bajak laut dari Teater Jalanan Uniku menjadi idola penonton Karnaval Budaya Kuningan pada Minggu (6/10/2025). Bukan hanya karena penampilan mereka yang menarik dengan jumlah perserta yang banyak, tapi juga tema yang diusung pun menjadi perhatian seriua para pengunjung.

Seperti diketahui tema yang diangkat adalah Air untuk Anak Cucu. Tema mengenai lingkungan selalu menjadi tema Uniku disetiap even karnaval peringatan Hari Jadi Kuningan itu.

Penonton rela panas-panasan dan desakan hanya untuk menonton pertunjukan dari Uniku. Dan benar saja pada Minggu (5/10/2025) pertunjukan mereka benar-benar menghipnotis penonton dari mulai depan Pendopo hingga Taman Kota Kuningan.

Pada tahun ini tema yang diangkat adalah “Air untuk Anak Cucu”. Banyak pesan yang disampaikan dari pawai alegoris yang menampilkan tarian teatrikal ini dengan toko utamanya bajak laut itu.

Bahkan pada pawai alegoris, ditampilkan pula kapal besar sehingga benar-benar menarik perhatian. Pujian dari penonton pun terus mengalir. Para mahasiswa pun bertelanjang dada dengan hiasan dimuka atau juga yang memakai topeng.

Uniku selalu mengangkat tema lingkungan yang dikemas denga kostum yang membuat penonton bukan hanya tersadarkan tapi menghibur. Dengan cara seperti ini apa yang ingin disampaikan bisa dicerna oleh penonton.

Pada tema “Air untuk Anak Cucu” karya Arif Hidayat ini ratusan mahasiswa Uniku menggunakan kostum yang berbeda yang dilengkapi hiasan wajah bahkan membawa galon kosong. Tema yang diangkat bentuk kepedulian terhadap kelestarian sumber daya air di Kabupaten Kuningan.

Semua mengetahui Kuningan banyak sumber air, tapi tidak sedikit warga yang kesulitan air. Tentu sangat ironis dengan fakta di lapangan.

Dari pantauan liputankuningan.com, para mahasiswi menggunakan kaus hitam panjang, lengkap dengan topi bajak laut. Lalu, di bagian muka dirias dengan berbagai karakter. Dalam tarian tarian massal ini kain hitam mendominasi.

Mereka juga tidak lupa mengibarkan bendera kuning lambang dari Uniku. Hal ini sebagai identitas mereka berasal. Bukan hanya tarian tapi juga musik keras dengan ditambah teriakan “air ..air”.

Dengan sindiran sosial dan juga ajakan menjaga lingkungan, mereka ingin menyampaikan pesan mendalam, jangan sampai anak cucu tidak kebagian air, hanya air mata.

Koordinator sekaligus Sutradara Teater Jalanan Uniku mengatakan, apa mereka tampilkan seperti biasa, bukan hanya menghadirkan hiburan, tapi juga pesan, dimana sangat penting menjaga sumber kehidupan yakni air.

“Hutan, gunung dan sungai harus kita jaga. Jangan sampai apa yang diberikan Ciremai kita sia-siakan dan tidak bisa menjaganya. Pemerintah harus mendorong Kuningan menjadi kabupaten konservasi, agar alam selalu tetap terjaga,” ujar Arif kepada wartawan.

Sementara itu, banyak warga mengabadikan Teatrikal Jalanan Uniku, baik dengan foto maupun video. Lalu, mereka sebar di medsos. Bahkan tidak sedikit yang ikut berjoget.

Keberhasilan Uniku menghipnotis penonton tidak terlepas dari persiapan mereka yang matang. Ide yang cemerlang dan kostum yang menarik.(foto deden kurniadi)

Related posts

Mutiara Pagi Kamis 24 Juli 2025, Dosa yang diulang-ulang Cuma Punya Dua Ujung, Satu Aibnya Dibuka, Dua Nyawa Diambil Ketika Maksiat

Redaksi

Tebar Benih Di 100 Titik, Gebyar Pasukan Paus Jadi Bagian Program 100 Hari Kerja

Redaksi

4 Parpol Besar Disindir Mang Ewo, Sebut Kuningan Butuh Duet Birokrat – Pengusaha

Redaksi

Leave a Comment