KUNINGAN – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat dan Universitas Islam Al-Ihya Kuningan mengadakan seminar dengan tema Literasi Media Penyiaran. Tema yang dibahas seputar pengawasan semesta di era TV Digital.
Hadir dalam kesempatan itu tiga narasumber, Roni Tabroni, Syaefurrochman Achmad, dan Abdul Jalil Hermawan. Narasumber secara panel menyampaikan materi dipandu moderator, Sopandi.
Rektor Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, menyambut baik kolaborasi KPID dalam rangka mencerdaskan masyarakat dalam hal penyiaran. Menurutnya, di tengah kemajuan teknologi dan penomena tsunami informasi, masyarakat harus terus dicerdaskan supaya tidak terjerumus pada informasi yang keliru.
“Salah satu segmen masyarakat adalah mahasiswa. Dari mahasiswa inilah kemudian bisa tersebar pemahaman yang baik bagaimana menyikapi sebaran informasi yang tak terbendung seperti akhir-akhir ini,” kata Iman, Rabu (18/12).
Berbekal pemahaman tentang karakteristik dan produk penyiaran baik televisi maupun radio, lanjut Iman, para mahasiswa harus berkontribusi positif terhadap perkembangan dunia penyiaran di Indonesia. Menurutnya, pengawasan semesta yang melibatkan seluruh pihak lapisan masyarakat merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas penyiaran.
Sementara itu, Ketua KPID Jawa Barat diwakili Koordinator Kelembagaan KPID, Roni Tabroni, menjelaskan, seminar tersebut dilaksanakan untuk menumbuhkan daya kritis masyarakat, termasuk mahasiswa, dalam menyikapi konten isi siaran.
Daya kritis tersebut sangat penting untuk mengawal lembaga penyiaran kedepannya supaya memberikan konten yang sehat sesuai dengan regulasi penyiaran. (red)Â