Pendidikan

Paska Gempa, BPBD Kuningan Gelar Simulasi Bencana Di Sekolah

Seputarkuningan.com – Ratusan siswa dan guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Kuningan, Kabupaten Kuningan menggelar simulasi menghadapi bencana gempa bumi, Kemarin. Simulasi bencana itu dilakukan agar warga sekolah siap apabila sewaktu-waktu terjadi gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Kuningan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, mengatakan kegiatan simulasi itu dilakukan paska fempa yang terjadi di Kabupaten Kuningan beberapa waktu yang lalu.

“Ini kan paska terjadinya gempa yang terjadi pada minggu lalu sebanyak 3 kali. Jadi kami memberikan edukasi kebencanaan di sekolah,” kata Indra saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2024).

Indra menjelaskan, pihak sekolah menyambut baik dengan adanya simulasi kebencanaan ini. Pasalnya kegiatan itu sejalan dengan program BPBD yang ingin setiap sekolah menjadi satuan pendidikan aman bencana.

“Kami sudah melakukan edukasi dan simulasi ini di beberapa sekolah.Nantinya sekolah-sekolah yang belum pun akan kita lakukan hal yang sama,” jelas Indra.

Indra menyebut, sekolah yang sudah melakukan mitigasi bencana di antaranya SMPN 1 Kuningan, SMAN Kadugede dan SDN Cigugur. Indra berharap, akan menyentuh lebih banyak lagi institusi Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan supaya ada dorongan ke pihak-pihak sekolah pembentukan satgas bencana di tingkat sekolah dan akan berkelanjutan.

“Tapi ya kita berharap itu akan di bentuk dan bergerak di masing-masing sekolah,” kata Indra.

Pada saat simulasi, kata Indra, dilihat dulu sarana prasarana yang dimiliki sekolah apakah sudah ada jalur-jalur peunjuk arah, atau jalur evakuasi. Karena mereka harus melangkah kemana ketika merasakan panik. Jangan sampai paniknya itu akan menjadi bencana.

“Kita coba simulasikan skema-skema penyelematan ketika terjadi bencana. Sekali lagi, bukannya berharap terjadi bencana yaa. Tapi ya Langkah-langkah ini yang bisa kita lakukan saat ini,” kata Indra.

Yang paling penting, kata Indra, mereka tahu ada dimana titik kumpul ketika mereka mencoba menyelamatkan diri.

Simulasi itu bermula ketika para siswa sedang belajar di dalam ruang kelas. Suara bel sekolah tiba-tiba berbunyi, menandakan seolah-olah terjadi gempa bumi.

Mendengar suara bel sekolah, para guru menginstruksikan siswa di dalam kelas untuk berlindung ke kolong meja. Setelah suasana tenang, para siswa diarahkan keluar ruangan dengan tetap melindungi bagian kepala menggunakan tas dan berkumpul di lapangan. Setelah berkumpul di lapangan, para guru memeriksa kondisi siswa. (Elly said)

 

 

 

 

Related posts

Polisi Datang, Puluhan Siswa SLB Luragung Tersenyum Ceria

Redaksi

Jangan Biarkan Pikiran Kita Menjadi Musuh Yang Membuat Kita Mundur

Redaksi

Diresmikan Bupati, SMPN 7 Kini Punya Masjid Sendiri

Redaksi

Leave a Comment