LIPUTAN KUNINGAN-Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani menjadi Pembina Apel Pengukuhan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Uji Simulasi Bencana di Desa Paninggaran Kecamatan Darma, Kamis (10/07/2025)
Turut hadir dalam kegiatan ini Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, kepala dinas sosial Kuningan, Kalak BPBD Kuningan, TNI Polri, Forkompimcam serta para stakeholder terkait.
Hasatama Hikmah selaku ketua Pokja kesiap siagaan mitigasi menyampaikan kampung siaga bencana atau penanggulangan bencana ini adalah wajah, Baik itu wajah di tingkatan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota. ini tidak hanya sebatas pada program semata tetapi juga sebuah gerakan bersama. seluruh elemen dari tingkatan pemerintah ataupun di luar pemerintah dan swasta.
- Kecolongan di Menit Terakhir, Pesik Kuningan Gagal ke Final Liga 4 Seri 1, Ganti Pelatih Hasilnya Tetap Sama Terhenti di Semi Final
- Info Sembako Kamis 27 November 2025 di Pasar Kepuh, Harga Kacang Tanah Melesat
- Ciptakan Sejarah atau Kembali Gagal Seperti Tahun Kemarin Pesik! Hadapi Laga Hidup Dengan Persika 1951 di Semi Final Leg Kedua Liga 4 Seri 1
- Ini Lokasi Mobil Samling Kuningan Kamis 26 November 2025
- Layanan SIM Keliling Kamis 27 November 2025 Ada di Wilayah Timur Kuningan
Kepala Dinas Sosial Kab Kuningan Toto Toharudin mengatakan, potensi bencana di Kuningan itu cukup tinggi. Daerah perbukitan gunung-gunung itu bagian tak terpisahkan dari rawan bencananya cukup tinggi. Penyuluhan, penguatan, dan mitigasi bencana sangat diperlukan agar masyarakat Kuningan terbiasa ketika ada hal yang tidak diinginkan, tidak panik, tidak geber, tapi mereka melakukan langkah-langkah strategis.
Wabup Tuti kami menegaskan bahwa Apel Pengukuhan KSB dan simulasi bencana ini diharapkan dapat membangun sinergi, sinergitas antara pemerintah, para relawan tagana, elemen masyarakat, dan stakeholder lainnya, sehingga dalam penanganan bencana menjadi kewajiban bersama
Amih Tuti berpesan kepada para peserta pelatihan, Selama dua hari belajar dan dilatih mengenai kebencanaan, diharapkan dapat menyampaikan ilmunya kepada masyarakat lainnya, sehingga apabila terjadi bencana semuanya bisa saling bekerjasama
