LIPUTAN KUNINGAN-Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani menjadi Pembina Apel Pengukuhan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Uji Simulasi Bencana di Desa Paninggaran Kecamatan Darma, Kamis (10/07/2025)
Turut hadir dalam kegiatan ini Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, kepala dinas sosial Kuningan, Kalak BPBD Kuningan, TNI Polri, Forkompimcam serta para stakeholder terkait.
Hasatama Hikmah selaku ketua Pokja kesiap siagaan mitigasi menyampaikan kampung siaga bencana atau penanggulangan bencana ini adalah wajah, Baik itu wajah di tingkatan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota. ini tidak hanya sebatas pada program semata tetapi juga sebuah gerakan bersama. seluruh elemen dari tingkatan pemerintah ataupun di luar pemerintah dan swasta.
- Ada Macan Tutul di Gudang Balai Desa, Warga Berkumpul di Depan Kantor Pemdes Kutamandarakan, Damkar Langsung OTM
- Selasa 26 Agustus 2025 Lokasi Mobil Samling Ada di Tiga Tempat, Salah Satunya di Kecamatan Ciniru
- Ini Lokasi SIM Keliling Kuningan Selasa 26 Agustus 2025
- Mutiara Pagi Selasa 26 Agustus 2025, Sibuk Menyalahkan Orang Lain dan Keadaan Atas Nasib Burukmu, Tidak Akan Menghasilkan Apapun
- Apa Alasanmu Tidak Sholat? Ini Jadwal Sholat Wilayah Kuningan Selasa 26 Agustus 2025
Kepala Dinas Sosial Kab Kuningan Toto Toharudin mengatakan, potensi bencana di Kuningan itu cukup tinggi. Daerah perbukitan gunung-gunung itu bagian tak terpisahkan dari rawan bencananya cukup tinggi. Penyuluhan, penguatan, dan mitigasi bencana sangat diperlukan agar masyarakat Kuningan terbiasa ketika ada hal yang tidak diinginkan, tidak panik, tidak geber, tapi mereka melakukan langkah-langkah strategis.
Wabup Tuti kami menegaskan bahwa Apel Pengukuhan KSB dan simulasi bencana ini diharapkan dapat membangun sinergi, sinergitas antara pemerintah, para relawan tagana, elemen masyarakat, dan stakeholder lainnya, sehingga dalam penanganan bencana menjadi kewajiban bersama
Amih Tuti berpesan kepada para peserta pelatihan, Selama dua hari belajar dan dilatih mengenai kebencanaan, diharapkan dapat menyampaikan ilmunya kepada masyarakat lainnya, sehingga apabila terjadi bencana semuanya bisa saling bekerjasama